Mengawali Tahun kalender 2014
Berbagai hal telah lewat di 2013, penutupan tahun yang biasa saja... pergantian tahun yang itu2 saja... 2 hari sebelum Tahun baru entah kenapa gw pengen banget ktemu dengan temen gw Dewi
and live to her name she is a goddess alike... :) kita kenal dari kecil bahkan sebelum masuk TK. dan Dewi sekarang menghabiskan waktunya selain untuk kerja juga untuk terjun di organisasi dan yayasan kemanusiaan mengurus anak yatim, berbagi2 sembako dll... well Dewi emang selalu jadi sosok "Ïbu" buat kita dari dulu.
so... akhirnya ketemu kontaknya dan gw sama temen gw diajak untuk ikut salah satu acara tsb... berbagi sembako... tadinya gw pengen nyumbang duit aja... but... kyknya seru juga buat terjun langsung ke lapangan dan membantu gak cuman uang tapi juga tenaga
tadi pagi jam setengah 7an kita kumpul di Cipaganti 105 yang tampaknya menjadi basecamp para pria dan wanita berhati emas ini... lebih dari 7 mobil siap melaju keseluruh kota Bandung untuk berbagi sembako
targetnya adalah para pahlawan kota. yep tanpa mereka Bandung gk akan jadi seindah ini. mereka adalah para Tukang Sampah
berbagai kalangan berkumpul disana, Tua, Muda, Muslim, Kristen, kita menjalankan misi yang sama.
toh kemanusiaan tidak terhalang SARA bukan?
setelah bersiap2 memasukan sembako nasi dll, akhirnya jam 8 kita jalan, gw ama temen gw ikut mobil Icha dan keluarganya, sosok mungil Icha gk menutupi besar hatinya untuk berbagi rezeki untuk sesamanya. dan gw salut banget keluarga dia mendukung 100% bahkan Ibu dan Bapaknya ikut serta
melaju menuju Kiara Condong, langsung melihat target di pasar Kircon, setelan jaket Kuning tengah bersih2 Pasar.
Berbagi itu menyenangkan! itu satu hal yang melintas di kepala gw.... sudah berapa lama terakhir gw berbagi sesuatu pada orang lain yang membutuhkan? dan gw senang ketika "rasa" itu kembali lagi... rasa senang rasa semangat saat berlari mengejar mereka untuk memberikan sembako.... I still have those spark... and its kinda ignited in my chest..... yah meskipun cuman satu hari
Hal yang gw liat di jalanan, Para Tukang sampah dan para Pemulung yang juga dapet jatah pembagian Sembako, mereka bekerja jauh lebih keras dan sulit dari kita. gw liat tangan mereka yang di perban.... baret sama luka di tangan mereka... dan muka mereka yang mungkin sudah terbiasa dengan Bau sampah.... namun buat gw baunya benar2 menusuk.... SALUT buat mereka
sumbangan Sembako ini mungkin gk bikin masalah mereka terselesaikan, namun setidaknya dengan adanya sembako mereka gak perlu beli beras dll untuk 2-3 hari kedepan.
Beberapa pemulung berterimakasih... beberapa justru meminta tambahan uang :P, dan banyak dari mereka hanya menerima tanpa mengucapkan terimakasih... seolah itu sudah hak mereka dan kewajiban kita, dan ya tentu aja gw juga gk mengharap ucapan terimakasih
namun agak disayangkan saja.... "rasa" dihati mereka terkesan sudah mati. namun mereka yang berterimakasih dari hati mereka yg paling dalam bahkan mendoakan kita, tapi apa pun reaksi mereka semoga Sembako-sembako tersebut menjadi hikmah tersendiri buat mereka... Amin
1 comments:
Rasa mereka mati karena sudah terlalu lama ditelantarkan ama orang2 yang harusnya bertanggung jawab (Pasal 34 ayat 1), but hey that's life, so nice to see someone still cares, minta tambahan duit? biasa itu mah, ntar kalo udah sering juga brenti =))
Post a Comment